Mitos Kehamilan - Mitos adalah hal-hal yang dipercaya tetapi kadang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Sebuah mitos lahir tidak dari ruang hampa, tetapi bisa jadi mitos dipercaya adanya karena hal tersebut kerap terjadi. Dan ternyata sebagian yang dulunya dianggap mitos mendapat pembuktian ilmiah. Termasuk di antara mitos-mitos yang kerap dibicarakan adalah mitos rejeki, juga mitos kehamilan.
Kali ini ktia tidak akan ngomongin soal rejeki, meski anak itu sendiri adalah bagian dari rejeki. Tapi kita akan lebih fokus pada masalah
mitos Ibu Hamil.
Sebelumnya saya pernah menulis artikel berjudul
Mitos dan Kebiasaan Buruk Ibu Hamil yang Jarang Diketahui. Dalam artikel tersebut saya membahas beberapa mitos dan kebiasaan buruk yang sering dilakukan ibu hamil. Nah, dalam artikel ini kita akan bicara soal mitos dan kaitannya dengan fakta. Apakah yang selama ini dianggap mitos itu terbukti atau hanya omong kosong.
Berikut beberapa
mitos hemamilan yang ngawur dan yang benar beserta pembahasannya masing-masing
Membedakan Mitos Kehamilan yang Ngawur dan yang Benar
Mitos Kehamilan 1: Makan hati ayam akan membuat darah bayi lebih kuat
Tidak Benar. Secara ilmiah, zat besi merupakan keharusan selama kehamilan dan hati adalah sumber zat besi yang baik. Namun, hati juga mengandung retinol atau vitamin A dengan kadar besar yang bisa berbahaya bagi pertumbuhan janin.
Mitos Kehamilan 2: Melihat yang orang jelek akan berpengaruh pada wajah bayi.
Tidak Benar: Secara ilmiah, wajah bayi merupakan hasil campuran gen ibu dan ayahnya. Jadi tidak ada kaitannya antara yang dilihat ibu hamil dengan wajah bayi. Orang jelek adalah makhluk juga yang patut untuk dilihat dan disayangi, jadi jangan menjauhi orang bermuka atau cacat saat hamil, dan jangan sekali-kali mengejeknya.
Mitos Kehamilan 3: Handphone tidak baik untuk bayi.
Tidak benar/ngawur. Radiasi punya tingkatannya sendiri-sendiri. Dan Berdsarkan Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) radiasi HP telah dirancang dengan aturan radiasi 1,6 Watt per kgJadi, aman bagi ibu hamil. Tapi jangan ditempelkan di perut ya, cukup digunakan ditelinga dan mulut saat menelpon.
Mitos Kehamilan 4: Memasak Di Saat Hamil Tua Tidak Bagus Bagi Janin.
Benar: Secara medis, suhu tubuh seorang wanita hamil yang naik di atas 39,4o C dapat menyebabkan keguguran atau cacat bawaan terhadap bayi. Jadi wanita hamil tidak boleh berendam di air panas atau terlalu sering dekat dengan kompor panas dalam waktu lama.
Mitos Kehamilan 5: Tidurlah menghadap ke kiri, karena jika menghadap ke kanan, aliran darah untuk bayinya terhalangi.
Ini Benar: pembuluh darah atau aurta yang membawa oksigen terbesar dalam tubuh berada di sebelah kanan dan di belakang rahim yang membesar. Jadi, ibu hamil sebaiknya tidur mengharap ke kiri agar pasokan oksigen untuk bayi Anda tidak terganggu.
Mitos Kehamilan 6: Jangan Becinta Saat Hamil Tua, Sebab Bayinya nanti bisa memiliki noda putih di kepalanya saat lahir.
Ngawur alias tidak benar: Berhubungan seks saat kandungan tua tidak masalah. Dan tetap nikmat kok. Anda bisa baca artikel Berikut:
Mitos Kehamilan 7: Jangan Mandi Setelah Melahirkan Karena Bisa Menyebabkan Ibu sakit.
Tidak Benar: Mandi setelah melahirkan diperbolehkan untuk membersihkan kotoran saat persalinan, tapi tidak untuk yang operasi caesar.
Mitos Kehamilan 8: Cara Mengubur Plasenta Bayi Berkaitan dengan Masa Depan Bayi.
Salah: Memang plasenta bayi yang dikubur tidak ada hubungannya dengan masa depan bayi Anda. Tetapi sebagai simbol kadang-kadang masyarakat jawa ketika sang ayah menguburkan plasenta bayinya, sang ayah berdandan sedemikian rupa sebagaimana yang ia cita-citakan untuk bayinya. Di atas plasenta juga diberi jarum, pensil, dan doa-doa, serta bunga. Sebagai doa, agar terkabul permohonannya.
Itu baru beberapa mitos seputar
kehamilan. Masih ada banyak lagi mitos-mitos yang belum tertulis di sini. Anda boleh percaya dan boleh tidak. Tapi saran saya, jika itu dinasihatkan oleh orang tua atau kakek/nenek anda, sebaiknya, meski anda tidak percaya, anda tidak menolak/melawannya. Itu penting, sebagai bentuk penghormatan kita kepada orang tua.